Clinical Conseling Kesehatan
Gigi Dan Mulut
Kasus yang dipilih : Pencabutan gigi
incisivus pertama pada gigi dewasa
Pasien
dating dengan keluhan gigi depan atas tinggal hitam-hitam dan merasa tidak
nyaman, pasien pernah merasakan linu yang kadang-kadang terjadi, pasien juga
pernah merasa agak bengkak pada gigi yang dikeluhkan. Pasien ingin giginya
dirawat atau dicabut.
Konseli = Pasien(Ibu Sari)
Konselor = Perawat gigi (Amina
Maharini)
Dokter = Drg Emilia
Dialog dari tahap orientasi sampai terminasi
Konseli :
Assalamualaikum (pasien memasuki ruang administrasi)
Konselor(perawat gigi) : Waalaikumsalam, monggo Ibu silahkan
masuk, silahkan duduk (berdiri dengan gerakan tangan empersilahkan pasien
duduk, kemudian duduk kembali)
Konseli :
Ya, Mbak. Terima kasih(duduk di kursi)
Konselor(perawat gigi) : Dengan Ibu siapa saya bicara?
Konseli :
Ibu Sari, Mbak
Konselor(perawat gigi) : Iya Ibu Sari, sebelumnya sudah
pernah kesini atau belum ya?
Konseli :
Belum Mbak, ini baru pertama saya kesini
Konselor(perawat gigi) : Ibu Sari tinggalnya dimana Bu?
Konseli :
saya tinggal di Perum Garden situ Mbak, dekat dari sini.
Konselor(perawat gigi) : Oh Perum Garden yang di depan itu
ya Bu.
Konseli :
Iya, Mbak.
Konselor(perawat gigi) : Selanjutnya apakah ada yang bisa
saya bantu Bu?
Konseli : Begini
Mbak, ini gigi depan saya (sambil menunjuk gigi yang dimaksud) kan sudah habis,
bisa dirawat tidak Mbak?
Konselor(perawat gigi) : Sebelumnya itu giginya pernah
sakit/linu/bengkak/ tidak Bu
Konseli :
Dulu pernah bengkak, Mbak. Kadang juga
sakit kalo kena makanan yang keras tapi sudah lama ini tidak pernah sakit
makanya pengen saya rawat.
Konselor(perawat gigi) : Sudah pernah sakit ya, kira-kira
kerakhir sakit kapan Bu?
Konseli :
Udah lama banget Mbak, mungkin sekitar satu tahu yang lalu.
Konselor(perawat gigi) : Itu kan gigi Ibu tinggal sisa
akar, kemungkinan giginya juga sudah mati,adi inya sudah tidak bisa
dipertahankan. Untuk alternatif perawatannya itu hanya cabut Bu, nanti setelah
gigi di cabut bisa dipasang gigi palsu lepasan jika Ibu berkenan
Konseli : O sudah tidak bisa
dipertahankan ya Mbak, ditembel gitu tidak bisa Mbak?
Konselor(perawat gigi) : sudah tidak bisa Ibu, dikarenakan
giginya sudah tinggal sisa akar dan giginya kemungkinan sudah mati jadi tidak bisa.
Itu kalau semisal sisa akarnya dibiarkan terus menerus nanti lama-lama bisa
menyebabkan bau mulut juga bu, selain itu bisa menyebabkan infeski juga.
Konseli : jadi harus tetap
dicabut ya Mbak?
Konselor(perawat gigi) : Iya Ibu, bagaimana?
Konseli : Kira-
kira kalau habis dicabut bisa langsung pasang gigi palsu nggak Mbak?
Konselor(perawat gigi) : Bisa saja Bu, nanti bisa langsung
dicetak kemudian dibuatkan gigi tiruan lepasan, tetapi resikonya kalau langsung
dipasang nanti sebulan kemudian akan longgar dan harus kesini lagi untuk
diprepasasi, dikarenakan ketika belum ada sebulan kan gusinya masih bengkak
itu, nah penyembuhannya kan sebulan, jadi setelah sebulan itu gusi akan kembali
normal jadi akan longgar gigi tiruannya.
Konseli : Oh gitu, kalo pasangnya
setelah sebulan engga papa Mbak?
Konselor(perawat gigi) : Tidak masalah Bu, nanti malah tidak
perlu preparasi lagi kalau seperti itu.
Konseli :
Ya udh deh Mbak cabut aja enggapapa
Konselor(perawat gigi) : Nggih Bu, mengisi data dulu nggih
Bu(Menyerahkan kertas untuk mengisi data diri). Saya tinggal ke dalam dulu ya
Bu untuk menyiapkan alat dan bahan.
Setelah beberapa menit kemudian
Konselor(perawat gigi) : (kembali ke ruang administrasi
dan mengambil data diri yang sudah diisi) Ibu Sari tidak sda riwayat penyakit
dalam ya.
Konseli : Tidak Mbak.
Konselor(perawat gigi) : Biasanya Tensi darahnya normal atau
tinggi Bu?
Konseli :
Normal sih biasanya Mbak.
Konselor(perawat gigi) : Oh iya nanti saya cek lagi a Bu,
sebelumnya tadi sudah makan Ibu?
Konseli :
Sudah Mbak Tadi.
Konselor(perawat gigi) : Baiklah kalau begitu tunggu
sebentar ya Bu(masuk membawa data diri).
Konselor(perawat gigi) : Masuk ke ruan tindakan dan
mendiskusikan dengan dokter
Konselor(perawat gigi) : Ibu Sari, mari bu silahkan masuk,
mari silahkan duduk di sini (mempersilahkan pasien duduk di dental chair).
Dokter :
Ibu Sari ya, coba saya cek dulu giginya ya
Konseli : Ya Dok.
Dokter :
Ini kondisi giginya sudah mati Bu, sudah tidak bisa dirawat lagi. Jadi
alternatif tindakannya harus di cabut. Tadi sudah dijelaskan sama peawat gigiku
kan Bu, jadi Ibu selanjutnya pasang gigi tiruan sementara
Konseli : Iya
dicabut aja dok, nanti saya pasangnya setelah satu bulan aja dok, biar nanti
engga bolak balik kesini hehe.
Dokter :
Baiklah Ibu jika itu keputusan Ibu, mari kita lakukan tindakan
Setelah tindakan selesai dilakukan
Konselor(perawat gigi) : Sudah Ibu, ini nanti kapasnya
digigit selama satu jam, kemudian nanti reaksi biusnya akah hilang sendiri
setelah satu jam juga, karena masih terasa tebal nanti jangan digigit-gigit ya
bu. Oiya resep dari Dokter tadi langsung ditebus di apotik dan langsung diminum
ya Bu, selanjutnya sehari cukup 3x jamnya konsisten. Setelah ini Ibu jangan makan/minum panas dulu ya Bu,
besok sudah boleh.
Konseli : Iya Mbak, ini nanti
kapasnya digigit satu jam ya.
Konselor(perawat gigi) : Iya Bu, itu darahnya tidak banyak
kok jadi satu jam saja cukup.
Konseli : Biayanya berapa ini
Mbak?
Konselor(perawat gigi) : oh langsung dengan dokternya ya Bu.
Setelah penyelesaian administrasi
Konseli : Kalau
begitu saya pamit dulu ya Dok, Mbak. Terima kasih banyak.
Dokter :
Iya Bu sama-sama. Mari
Konselor(perawat gigi) : Sama-sama Bu, cepat sembuh Bu.
Konseli
bersalaman dengan dokter dan Konselor(perawat gigi).